Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Ramadhan yang penuh berkah telah tiba, saatnya kita memperbanyak amalan ibadah, salah satunya adalah shalat Tarawih. Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas dalil-dalil valid yang mendukung pelaksanaan shalat Tarawih 8 rakaat, memberikan pemahaman mendalam, dan arahan praktis agar kita dapat menjalankan ibadah ini dengan benar dan penuh khusyuk.
Dalil-Dalil Valid untuk Menegakkan Tarawih 8 Rakaat: Pemahaman Mendalam dan Arahan Praktis
Dalil dari Hadits
Hadits Pertama
Dari Aisyah radhiyallahu’anha, ia berkata: “Rasulullah SAW biasa shalat di malam Ramadhan sebanyak sebelas rakaat, tidak dilewatkan. Shalat empat rakaat yang pertama dibaca panjang-panjang, kemudian tiga rakaat dibaca lebih pendek dari yang panjang, dan empat rakaat yang terakhir dibaca lebih pendek dari yang pendek.” (HR. Bukhari)
Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW mengerjakan shalat Tarawih sebanyak sebelas rakaat, yang berarti delapan rakaat setelah shalat Isya.
Hadits Kedua
Dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma, ia berkata: “Rasulullah SAW biasa shalat di malam Ramadhan dua belas rakaat, tidak dilewatkan. Shalat empat rakaat, kemudian salam, kemudian empat rakaat, dan kemudian empat rakaat.” (HR. Muslim)
Hadits ini juga memberikan petunjuk yang jelas tentang jumlah rakaat shalat Tarawih yang dikerjakan Rasulullah SAW, yaitu dua belas rakaat, yang berarti delapan rakaat setelah shalat Isya.
Dalil dari Atsar Sahabat
Atsar Pertama
Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu’anhu, ia berkata: “Rasulullah SAW tidak pernah mengerjakan shalat Tarawih lebih dari delapan rakaat.” (HR. Ahmad)
Atsar ini menegaskan bahwa shalat Tarawih yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW tidak lebih dari delapan rakaat.
Atsar Kedua
Dari Ubay bin Ka’ab radhiyallahu’anhu, ia berkata: “Shalat Tarawih yang dikerjakan Rasulullah SAW adalah delapan rakaat. Kemudian para sahabat menambahkan dua rakaat sebagai witir.” (HR. Ibnu Abi Syaibah)
Atsar ini menjelaskan bahwa shalat Tarawih yang dikerjakan Rasulullah SAW adalah delapan rakaat, dan kemudian para sahabat menambahkan dua rakaat sebagai witir.
Ulama yang Berpendapat Shalat Tarawih 8 Rakaat
Imam Syafi’i
Imam Syafi’i berpendapat bahwa shalat Tarawih adalah delapan rakaat, berdasarkan hadits-hadits dan atsar sahabat yang telah disebutkan sebelumnya. Beliau mengatakan: “Shalat Tarawih adalah delapan rakaat, tidak lebih dan tidak kurang.” (Al-Umm, 1/451)
Imam Malik
Imam Malik juga berpendapat bahwa shalat Tarawih adalah delapan rakaat, berdasarkan hadits-hadits dan atsar sahabat yang sama. Beliau mengatakan: “Shalat Tarawih adalah delapan rakaat, dan tidak ada shalat malam yang lebih utama setelah Ramadhan selain shalat witir.” (Al-Muwaththa’, 1/194)
Tata Cara Melaksanakan Shalat Tarawih 8 Rakaat
Niat Shalat Tarawih
Niat shalat Tarawih adalah sebagai berikut:
“Ushalli sunnatat tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala.”
Artinya: “Saya niat shalat sunnah Tarawih dua rakaat karena Allah Ta’ala.
Tata Cara Shalat
Tata cara shalat Tarawih 8 rakaat adalah sebagai berikut:
- Niat shalat Tarawih dua rakaat pertama.
- Takbiratul ihram.
- Membaca doa iftitah.
- Membaca surah Al-Fatihah.
- Membaca surah pendek.
- Rukuk.
- Sujud dua kali.
- Berdiri untuk rakaat kedua.
- Membaca surah Al-Fatihah.
- Membaca surah pendek.
- Rukuk.
- Sujud dua kali.
- Salam.
- Lakukan hal yang sama hingga rakaat kedelapan.
- Setelah rakaat kedelapan, langsung dikerjakan shalat witir tiga rakaat.
Keutamaan Shalat Tarawih 8 Rakaat
Penggugur Dosa
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa shalat malam di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan pengharapan pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Mendapat Malam Lailatul Qadar
Shalat Tarawih juga merupakan kesempatan untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa shalat di malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan pengharapan pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tips Meningkatkan Kekhusyukan Shalat Tarawih
Menyiapkan Diri
Sebelum shalat Tarawih, siapkan diri dengan berwudhu dengan sempurna, membersihkan diri, dan menggunakan pakaian yang bersih dan rapi. Ini akan membantu Anda merasa segar, fokus, dan siap untuk beribadah.
Hadirkan Pikiran dan Hati
Saat shalat Tarawih, cobalah untuk hadirkan pikiran dan hati sepenuhnya. Hindari gangguan seperti pikiran yang mengembara atau memperhatikan orang lain. Fokuslah pada bacaan, gerakan, dan suasana shalat.
Kesimpulan
Berdasarkan dalil-dalil yang telah dibahas, jelas bahwa melaksanakan shalat Tarawih 8 rakaat adalah ibadah yang memiliki dasar kuat dalam agama Islam. Dalil-dalil dari hadits, atsar sahabat, dan pendapat para ulama mendukung pelaksanaan shalat Tarawih dengan jumlah rakaat tersebut. Dengan memahami dalil-dalil yang valid dan menerapkan tata cara shalat yang benar, kita dapat memperoleh keutamaan dan kekhusyukan dalam melaksanakan ibadah ini selama bulan Ramadhan.
Disclaimer
Artikel ini dimaksudkan sebagai informasi umum saja dan tidak boleh dianggap sebagai fatwa atau nasihat hukum. Untuk informasi yang lebih spesifik dan akurat, silakan berkonsultasi dengan ulama atau ahli agama yang terpercaya. Penulis tidak bertanggung jawab atas segala tindakan atau konsekuensi yang timbul dari penggunaan informasi yang disajikan dalam artikel ini.