Sebagai umat Muslim, kita meyakini bahwa hubungan yang kuat dengan Allah SWT adalah landasan utama kehidupan yang bermakna dan sejahtera. Mendekatkan diri kepada-Nya melalui ibadah merupakan salah satu cara terpenting untuk memperkuat hubungan ini. Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan, terutama di bulan suci Ramadan, adalah shalat tarawih.
5 Keutamaan Mendekatkan Diri Pada Allah, Shalat Tarawih Yang Wajib Diketahui
Melalui artikel ini, kita akan mengulas 5 keutamaan mendekatkan diri pada Allah melalui shalat tarawih yang akan memantapkan keimanan dan menginspirasi Anda untuk memperbanyak ibadah di bulan penuh berkah ini.
Keutamaan Mendekatkan Diri Pada Allah
1. Diampuni Dosa
Salah satu keutamaan terpenting dari mendekatkan diri pada Allah melalui shalat tarawih adalah diampuninya dosa-dosa. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barang siapa mendirikan shalat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mencari pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Shalat tarawih yang dilakukan selama bulan Ramadan, sangat dianjurkan untuk memperbanyak doa dan memohon ampunan atas segala dosa yang telah diperbuat.
2. Mendapat Pahala Berlipat Ganda
Mendekatkan diri pada Allah melalui shalat tarawih juga dijanjikan pahala yang berlipat ganda. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barang siapa yang shalat pada malam Ramadan karena iman dan ihtisab, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Pahala yang berlipat ganda ini menjadi motivasi bagi kita untuk semakin semangat dalam mendirikan shalat tarawih selama bulan Ramadan.
3. Mendekatkan Diri Kepada Allah
Shalat tarawih merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan, apalagi pada bulan Ramadan. Melalui shalat ini, kita sebagai umat Muslim dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dengan mendirikan shalat tarawih, kita menunjukkan kerinduan dan kecintaan kita kepada Allah SWT. Melalui ibadah ini, kita memperkuat hubungan kita dengan-Nya.
4. Memurnikan Hati
Mendekatkan diri pada Allah melalui shalat tarawih juga dapat memurnikan hati. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah memiliki waktu-waktu tertentu di malam Ramadan, di mana siapa pun yang memohon ampunan kepada-Nya pasti diampuni.” (HR. Tirmidzi).
Dengan memperbanyak doa dan memohon ampunan di waktu-waktu tersebut, kita dapat memurnikan hati dari segala kotoran dan noda.
5. Mendapat Ridha Allah SWT
Keutamaan terakhir dari mendekatkan diri pada Allah melalui shalat tarawih adalah mendapat ridha dari-Nya. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barang siapa yang melakukan ibadah qiyam pada malam Lailatul Qadar, maka dia akan mendapati ridha dari Allah SWT.” (HR. Ibnu Khuzaimah).
Ridha Allah SWT adalah tujuan utama dari setiap ibadah yang kita lakukan. Dengan mendirikan shalat tarawih, kita berharap dapat memperoleh ridha-Nya dan mendapat keberkahan di dunia maupun akhirat.
Shalat Tarawih Yang Wajib Diketahui
1. Pengertian Shalat Tarawih
Shalat tarawih adalah shalat sunnah khusus yang dikerjakan pada bulan Ramadan setelah shalat Isya hingga menjelang waktu subuh. Shalat ini merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan untuk memperbanyak pahala di bulan suci.
Shalat tarawih biasanya dikerjakan secara berjamaah di masjid atau mushala. Namun, bagi yang tidak memungkinkan, boleh juga dikerjakan secara sendirian di rumah.
2. Hukum Shalat Tarawih
Hukum shalat tarawih adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Shalat ini menjadi ibadah yang sangat istimewa karena hanya dilakukan di bulan Ramadan.
Meskipun hukumnya sunnah, namun sangat disarankan untuk memperbanyak shalat tarawih selama bulan Ramadan. Hal ini karena banyak keutamaan dan pahala yang akan diperoleh dengan mendirikan shalat tarawih.
3. Waktu Pelaksanaan Shalat Tarawih
Waktu pelaksanaan shalat tarawih dimulai setelah shalat Isya hingga menjelang waktu subuh. Waktu yang paling utama untuk melaksanakan shalat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir, yaitu sekitar pukul 01.00 dini hari.
Namun, boleh juga melaksanakan shalat tarawih pada waktu yang lebih awal atau lebih lambat, selama masih dalam waktu antara shalat Isya hingga subuh.
4. Rakaat Shalat Tarawih
Jumlah rakaat shalat tarawih yang biasa dikerjakan adalah 8 atau 20 rakaat. Namun, boleh juga dikerjakan dengan jumlah rakaat yang lebih sedikit atau lebih banyak, tergantung kemampuan dan kondisi masing-masing.
Apabila shalat tarawih dikerjakan dengan 8 rakaat, maka setiap 2 rakaat disunahkan untuk diakhiri dengan salam. Namun, jika dikerjakan dengan 20 rakaat, maka salam dilakukan setelah 8 rakaat pertama dan setelah 12 rakaat berikutnya.
5. Tata Cara Shalat Tarawih
Tata cara shalat tarawih secara umum sama dengan shalat sunnah lainnya. Berikut adalah tata cara shalat tarawih:
- Niat dalam hati untuk melaksanakan shalat tarawih.
- Takbiratul ihram.
- Membaca surat Al-Fatihah.
- Membaca surat pendek.
- Ruku.
- I’tidal.
- Sujud.
- Duduk di antara dua sujud.
- Sujud kembali.
- Duduk tahiyat akhir.
- Salam.
Kesimpulan
Mendekatkan diri pada Allah melalui shalat tarawih memiliki 5 keutamaan utama, yaitu diampuni dosa, mendapat pahala berlipat ganda, mendekatkan diri kepada Allah, memurnikan hati, dan mendapat ridha Allah SWT. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk memperbanyak shalat tarawih selama bulan Ramadan.
Shalat tarawih dapat dikerjakan dengan 8 atau 20 rakaat, dan waktunya dapat dilakukan setelah shalat Isya hingga menjelang waktu subuh. Meskipun hukumnya sunnah, namun sangat disarankan untuk memperbanyak shalat tarawih karena banyak keutamaan dan pahala yang akan diperoleh.
Dengan mendirikan shalat tarawih secara ikhlas dan penuh keimanan, semoga kita dapat semakin dekat dengan Allah SWT, mendapatkan ampunan atas segala dosa, dan memperoleh pahala yang berlipat ganda. Amin.
Disclaimer
Artikel ini dimaksudkan untuk memberikan informasi umum tentang keutamaan mendekatkan diri pada Allah melalui shalat tarawih. Informasi yang disajikan tidak dimaksudkan untuk menggantikan saran dari ulama atau pemuka agama yang kompeten.
Selalu berkonsultasilah dengan ulama atau pemuka agama yang terpercaya untuk mendapatkan bimbingan dan nasihat yang lebih spesifik mengenai hal-hal yang berkaitan dengan ibadah dan keagamaan.